CERITA BERANTAKAN ELIA

Dear diary..
Hari ini aku sebeeeel bgt karena dia tidak melirik aku padahal aku sudah punya tompel besar lho di pipiku sebelah kiri dengan tai kebo  di tengah-tengah idungku.sengaja ku kenakan baju orange terang yang ku beli di Karang Sukun. Ku kombinasikan dengan celana hijau terang,  kaos kaki kuning dan sepatu high heel.
Aku berharap dia bisa melihatku bagai pelangi di pagi buta, entah kenapa dengan segala usaha dan upayaku dia tak jua melihatkau...
Akhirnya aku tahu alasananya, ternyata kami berdua berdiri saling berhadapan namun ada sesosok tubuh yang ku lihat dari belakang sangat lebar dengan lingkar pinggang 47, dada 32, tinggi 157 dengan berat badan yang hampir serupa, 75 KM. Dengan itu aku menyadarai bahwa bukan cahaya pelangiku yang tertutupi atau tompelku yang menyala terang namun apa daya ada gunung yang menghalangi pandanagnnya padaku ternyata itu adalah teman kelasku yaitu si Giant.
Dengan keputusasaan aku pun berjalan pelan dengan tertunduk kemudian sebersit harapan muncul lagi ketika dia memanggilku dengan menyebut nama “Tut..”
Aku pun berbalik menatap wajahnya dengan senyum yang lebar namun anehnya senyum di wajahnya kian lama kian memudar dan dia mulai berkata sambil tanagnnya mengarah ke sebelah kiri bibirku dan jantungku berdegup kencang namun ternyata dia  menunjuk dan berkata”Ada cabe nyangkut di gigimu”.
Wajahku langsung pucat padam mendengar kata-katanya seketika juga setelah kata-kata itu,akupun berbalik dan mencongkelnya dan dengan PD yang sekuat tenaga aku kumpulkan kembali dengan penuh harap aku kembali bertanya”Tadi manggil kenapa?”
Kemudian di menjawab “Sebenernya aku udah lama pengen ungkapin ini sama kamu tapi aku malU”
Aku merasa dia akan mengungkapkan sesuatu yang penting yang akan merubah hidupku, dengan wajah yang penuh harap akau berkata”Udah bilang aja, enggak usah malu-malu..”
Dia pun menjawab”Aku enggak enak kalau teman-teman sampai tahu”
Aku membalas dengan yakin” Tenang aja aku bisa jaga rahasia kita  kok”
Dia pun membalas”OK karena aku yakin kamu bisa menjaga rahasiaku”
Aku pun menjawab dengan sok pasrah”Ho oh, Lanjut aja”
Dia pun terus terang”Sebenarnya, sudah lama aku pengen bilang kalau aku....aku....aku....udah....emmmmm...emmm....apa ya....entar dul....”
Dia menarik nafaa panjang dan dengan serius berkata”aku sudah ngutang jamu 2 Minggu lamananya, dan kamu tahu kan ini udah tiga blan berlangsung, aku mohon maaf ya...”
Dengan wajah pucat pasi aku mulai mengingat 3 Bulan 2 Minggu mundur dari hari ini, ternyata side job-ku yang menjadi penjal jamu di depan kantor gubernurlah yang menjadi penyebab dia mengajakku berbicara.
Selam 2 minggu berturut-turut Toyib telah berhutang jamu perontok bulu padaku.
+Ricko Rullyarto

0 komentar: