RASANYA SAMA SAJA
Ada
seorang lelaki berumur empat puluh tahun-an. Dia bernama Belerudin. Dia sudah
berkeluarga. Memilki tiga orang istri dan banyak ekor anak. Di kampungnya, dia
termasuk orang kaya. Sawah dan kebunnya di mana-mana. Belakangan ini dia jarang
di rumah. Dia selalu bilang ke istri-istrinya, dia jarang di rumah karena dia sibuk mencari uang untuk mebiayai hidup keluarga.
Tapi sebenarnya dia kelayapan di rumah janda kembang.
Istrinya
yang paling muda jarang bicara tapi sekali bicara bisa langsung skak mat suaminya. Dia pinter masak.
Satu bahan makanan bisa diolah menjadi berbagai macam varian. Hari ini dia
mengolah singkong menjadi empat varian. Masakannya kali ini sengaja dibuat
dengan rasa yang tidak enak. Selanjutnya, tiga jajanan disajikan untuk sang
suami dan satu varian yang lain disimpan. Satu per satu jajanan tersebut
dicicipi oleh Belerudin.
“Singkong kamu olah jadi tiga varian, tapi kok rasanya sama saja?”,
protesnya terhadap istrinya.
“Oh,
kalau gitu coba lagi yang satu ini, pasti rasanya beda dan lebih enak “,
tawarnya.
Belerudin menerima
tawaran sang istri. Dia mencicipi varian terkhir jajanan tersebut.
“Rasanya
sama saja. Rasa singkongnya masih dominan”, protesnya
lagi.
“Ya
ya lah, sama-sama singkong. Begitu juga perempuan, rasanya sama aja. Orang “barang”nya
sama!”, jawabnya dengan nada emosi.
Studio Fresh
Radio, 20 Januari 2014 | 19.45
0 komentar: