AIR TERJUN PRABA
AIR TERJUN PRABA
KEINDAHAN TERSEMBUNYI
DI HUTAN PRABA LINGSAR LOMBOK BARAT
Nuriadi – Adiwisata - Rabu, 05/02/2014 | 11:15 WITA
Lombok Barat – Para penikmat air terjun tentunya sudah
familiar dengan air tejun Kerta Gangga dan Senaru
di Lombok Utara. Di Lombok Utara memang terdapat banyak air terjun yang indah
dan terkenal. Tetapi tunggu dulu, Lombok Barat juga memiliki air terjun yang
tidak kalah indah yang belum diketahui oleh banyak orang. Salah satunya adalah
air terjun Praba (dibaca prabe).
Air
terjun Praba oleh masyarakat setempat disebut dengan Timponan. Timponan
merupakan bahasa Sasak yang berarti air terjun.
Timponan atau air terjun Praba
berada di dusun Praba desa Batu Mekar Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.
Untuk
mempermudah Anda menemukan air terjun Praba, Anda bisa memanfaatkan ketenaran
desa Karang
Bayan yang merupakan sentera
penghasil durian dan desa adat. Setelah menemukan desa Karang Bayan,
Anda bisa bertanya pada masyarakat setempat di mana letak desa Batu
Mekar. Bisa dipastikan seluruh masyarakat desa tersebut mengenal air
terjun Praba atau Timponan. Air terjun ini belum dikelola sama sekali, sehingga
tidak ada fasilitas apapun di sini. Bahkan penunjuk arah pun tidak ada. Oleh
karena itu Anda harus sering bertanya pada masyarakat setempat untuk mengetahui
arah menuju air terjun Praba.
Jika Anda mebawa kendaraan pribadi, Anda bisa
menitipnya di rumah warga dusun Praba. Atau jika Anda ingin menikmati indahnya
toleransi antara umat Muslim dan Hindu, Anda bisa menitip kendaraan Anda di
dusun Punikan. Dengan catatan Anda bersedia berjalan kaki lebih jauh.
Sama
seperti dusun-dusun lainya di Lombok Barat, warga Punikan maupun Praba
masih sangat menjujung tinggi nilai saling tolong-menolong. Oleh karena itu,
warga sering menolak uang jasa parkir yang Anda berikan. Dari dusun Praba
hingga air terjun, Anda harus trekking selama 2 hinga tiga jam. Trek-nya cukup
bagus dengan lebar sekitar satu meter.
Sepanjang
perjalanan Anda akan menemukan berbagai macam buah-buahan seperti pisang,
pepaya, manggis, kakao, durian, mangga, rambutan, dan lain-lain. Selain itu,
setelah satu jam lebih perjalan Anda akan menemukan satu-satunya warung di
dalam hutan. Penjualnya berasal dari dusun Punikan. Pedagang menjual makanan
ringan, rokok, dan es. Es dijual dengan harga tiga kali lipat harga normal.
Akan tetapi, bibi di warung ini akan memberikan dengan suka rela jika Anda
meminta air minum. Pada hari libur biasa Anda akan menemukan para crosser yang menjajal trek menuju air
terjun ini. Tidak aneh jika Anda menemukan sepeda motor lalu lalang karena
masyarakat sekitar pun pergi ke kebun menggunakan sepeda motor. Sebelum tiba di
air terjun Anda akan menemukan dua berugaq pemilik kebun yang biasa dijadiakn tempat
peristirahatan oleh para trekker.
Setelah
melewati berugaq kedua, Anda harus
menajaki tanjakan terakhir yang cukup menguras sisa tenaga. Di sini cukup banyak
lintah yang siap menghisap darah Anda. Oleh karena, disarankan untuk memakai
anti lintah dengan cara melumuri tangan dan kaki dengan garam.
Digigit Lintah Hutan |
Keterangan: Gambar dalam artikel ini diambil menggunakan kamera handphone
0 komentar: